Sarjana Profesional

Pada masa sekarang ini selalu ada anggapan lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) adalah SDM yang belum siap kerja. Bahwa materi-materi perkuliahan di perguruan tinggi masih lebih mengarah pada pengetahuan teoritis dan sangat minim pengetahuan dan pengalaman praktis. Sementara instansi/dunia usaha pemakai SDM lebih membutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan/pengalamana praktis yang didukung pemahaman teoritis.
Dengan pengetahuan/pengalaman praktis yang dimiliki, diharapkan yang bersangkutan dapat segera terjun dalam kegiatan operasional dan pemahaman teoritis akan meningkatan keandalan dalam melakukan problem solving.

Kurikulum perguruan tinggi yang match dengan kebutuhan dunia usaha sudah menjadi wacana dalam lebih dari satu dekade. Namun kompleksitas tujuan pendidikan dan kepentingan nasional menjadikan keinginan tersebut lebih banyak tertuangkan dalam visi-misi perguruan tinggi saja tanpa pengakuan nyata dunia usaha/instansi.

Ketidak percayaan dunia usaha terhadap lulusan baru perguruan tinggi tercermin dari iklan-iklan lowongan kerja yang sering mensyaratkan pengalaman kerja bagi para calon pelamarnya.

Pemerintah yang memiliki tanggung jawab regulasi secara tidak langsung juga meng-amin-i anggapan tersbut. Ini ditunjukan dengan diadakannya lembaga sertifikasi profesi untuk pengakuan keprofesionalan. BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) adalah lembaga resmi bentukan pemerintah.

Hanya beberapa program studi yang lulusannya diakui memiliki kemampuan profesional, antara lain :

• Dokter
• Apoteker
• Akuntan

Bidang ilmu tersebut memiliki 2 tahap pendidikan : program Sarjana yang dilanjutkan dengan program Profesi.

Sementara untuk bidang ilmu yang lain tidak atau belum memiliki pola tersebut, hal ini tdak selalu karena tidak siapnya sistem pendidikan dibidang ilmu tersebut, karena sebahagian juga disebabkan keilmuan tertentu memang tidak memerlukan program profesi.

Teknologi informasi (IT) dan multimedia berada dalam posisi yang unik, karena keprofesionalannya sebetulnya dapat dicapai selama menempuh program sarjana. Yang manjadi masalah kembali persoalan pengakuan publik.
Mahasiswa IT dan Multimedia dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya secara mandiri atau berkelompok melalui kegiatan yang lebih didorong oleh hobie.

STTI NIIT ITech telah mengembangkan suatu pola kurikulum yang mengkombinasikan kurikulum teoritis dengan materi profesional dari berbagai vendor. Keprofesionalan tersebut kemudian diimplementasikan dan diuji dalam project semester.
Dengan pola yang dikembang tersbut, lulusan STTI NIIT ITech diharapkan menjadi sarjana yang memiliki kemampuan profesional.

by Deputy Pengembangan STTI NIIT ITech